Pemerintah Turki mengaku sedih gagal terpilih sebagai tuan rumah Piala Eropa 2024 setelah kalah bersaing dengan Jerman. Dari 17 anggota UEFA, sebanyak 12 memilih Jerman, 4 suara untuk Turki, dan 1 lainnya tidak sah.
Pada Kamis (27/9) waktu setempat, Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengumumkan Jerman sebagai tuan rumah Piala Eropa edisi ke-17 pada enam tahun mendatang.Keputusan itu akan membuat Jerman untuk kali kedua menjadi tuan rumah turnamen sepak bola terbesar di Benua Biru itu setelah tahun 1988.
Sementara, Turki yang bertekad menjadi tuan rumah Piala Eropa untuk kali pertama kali kembali gagal dalam penawaran. Kegagalan tersebut membuat Turki sedih. Pasalnya, Menteri Olahraga Turki Muhammad Kasapoglu mengatakan negaranya memiliki segala fasilitas untuk menggelar Piala Eropa."Dari sudut pandang UEFA itu sangat menyedihkan, dan Piala Eropa 2024 tidak diberikan kepada kami, meskipun kami memiliki segala kekuatan," kata Kasapoglu
Ini merupakan kali ketiga Turki kalah dalam pencalonan Piala Eropa setelah Piala Eropa 2016 dan 2020. Pada 2016 Tukri kalah satu suara dari Prancis, sedangkan untuk edisi 2020 Piala Eropa digelar secara bersamaan.
"Sudah jelas, sebagai sebuah negara, dari sudut pandang organisasi, standar kami, kekuatan dan kualitas yang kami miliki cukup tinggi. Kualitas dan pembaruan fasilitas serta stadion kami juga jelas," Kasapoglu menambahkan.Kendati demikian Kasapoglu menilai kegagalan menjadi tuan rumah Piala Eropa tidak menjadi kerugian untuk Turki, tetapi bagi turnamen itu sendiri.
"Dalam hal ini kami tidak kehilangan apapun sebagai negara. Piala Eropa 2024 yang telah kehilangan dari sudut pandang pengalaman kehangatan [Turki]," ucap Kasapoglu.
SUMBER
Sementara, Turki yang bertekad menjadi tuan rumah Piala Eropa untuk kali pertama kali kembali gagal dalam penawaran. Kegagalan tersebut membuat Turki sedih. Pasalnya, Menteri Olahraga Turki Muhammad Kasapoglu mengatakan negaranya memiliki segala fasilitas untuk menggelar Piala Eropa."Dari sudut pandang UEFA itu sangat menyedihkan, dan Piala Eropa 2024 tidak diberikan kepada kami, meskipun kami memiliki segala kekuatan," kata Kasapoglu
Ini merupakan kali ketiga Turki kalah dalam pencalonan Piala Eropa setelah Piala Eropa 2016 dan 2020. Pada 2016 Tukri kalah satu suara dari Prancis, sedangkan untuk edisi 2020 Piala Eropa digelar secara bersamaan.
"Sudah jelas, sebagai sebuah negara, dari sudut pandang organisasi, standar kami, kekuatan dan kualitas yang kami miliki cukup tinggi. Kualitas dan pembaruan fasilitas serta stadion kami juga jelas," Kasapoglu menambahkan.Kendati demikian Kasapoglu menilai kegagalan menjadi tuan rumah Piala Eropa tidak menjadi kerugian untuk Turki, tetapi bagi turnamen itu sendiri.
"Dalam hal ini kami tidak kehilangan apapun sebagai negara. Piala Eropa 2024 yang telah kehilangan dari sudut pandang pengalaman kehangatan [Turki]," ucap Kasapoglu.
SUMBER