Menjadi orang miskin dengan pendidikan rendah dan hanya bisa menjadi pekerja rendahan membuat seseorang terkadang harus bersiap pula menerima perlakuan yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang kedudukannya lebih tinggi darinya. Tidak hanya perlakuan yang kurang baik, terkadang ucapan yang terkesan meremehkan pun harus dirasakan sehingga menggorekan luka yang mendalam di hati. Hal inilah yang dialami seorang pemuda di Arab Saudi yang bekerja di sebuah perusahaan minyak.
Suatu hari saat sedang bekerja pemuda tersebut merasa sangat haus. Ia pun merasa lega saat menemukan air kemudian menuangkannya ke sebuah gelas untuk diminumnya. Namun belum sempat meminumnya ia mendengar sebuah hardikan dari seseorang :
"Hei, kamu tidak boleh minum air itu. Kamu hanya pegawai rendahan. Air itu hanya boleh diminum untuk insinyur".
Kata-kata itu diucapkan oleh seorang insinyur yang bekerja di perusahaan itu. Pemuda tersebut hanya bisa memendam kekecewaannya karena tidak bisa minum air padahal ia sangat haus. Dan hal tersebut hanya dikarenakan dirinya seorang pegawai rendahan biasa bukan seorang insinyur.
Hatinya sangat terluka dengan perlakuan tersebut. Ia pun menyadari pendidikan hanyalah tamat Sekolah Dasar. Kebanggaannya sebagai lulusan Tahfidz Qur'an seketika pun luntur karena keahliannya itu tidak dapat digunakan saat ia bekerja di perusahaan minyak yang di kelola oleh manajemen Amerika.
Ucapan insinyur yang telah melarangnya minum air itu seolah selalu terngiang di telinganya. Perbedaan kedudukan dan jabatan membuat ia mendapat perlakuan yang tidak adil. Sampai-sampai karena kedudukannya yang sedemikian rendah untuk minum air saja ia dilarang padahal dirinya sangat haus. Hal ini sungguh membuat dirinya terpukul. Hatinya pun tergerak untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi supaya dirinya tidak terhina dan direndahkan lagi. Maka pemuda itu pun bekerja sambil bersekolah kembali. Berkat ketekunannya belajar ia berhasil menyelesaikan pendidikannya sampai SMA dan ia mendapatkan pula beasiswa dari perusahaan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Amerika.
Pemuda itu akhirnya berhasil menyandang gelar S2 lulusan Universitas Amerika. Ia kemudian bekerja kembali di perusahaan minyak yang dikelola Amerika itu. Namun kali ini ia bukan lagi sebagai pegawai rendahan melainkan menempati jabatan wakil direktur. Bahkan kemudian karirnya terus meningkat sehingga bisa menjadi direktur, sebuah jabatan yang biasanya hanya diduduki oleh insinyur dari Amerika.
Berkat usaha dan kerja kerasnya pemuda yang semula hanya pegawai rendahan itu mampu mengubah nasibnya. Dan insinyur yang dulu pernah melarangnya minum air itu malah menjadi bawahannya. Insinyur itu pun merasa malu pernah menghardik dan merendahkan orang yang kemudian bisa menjadi atasannya. Namun pemuda yang baik.
Hati itu tidak pernah menyimpan dendam kepada insinyur itu. Justru ia merasa berterima kasih karena hardikan dan hinaan insinyur itulah yang membuat dirinya bertekad menjadi orang yang sukses.
Demikianlah kisah ini adalah kisah nyata dari Ali bin Ibrahim Al-Naimi, pemimpin perusahaan Amraco, perusahaan minyak terbesar di Arab Saudi dan pernah menjabat sebagai Menteri Perminyakan Arab Saudi. Dari seorang pemuda miskin yang dihina dan direndahkan justru termotivasi untuk bekerja keras sehingga meraih keberhasilan dalam hidupnya. Semoga kisah ini akan memginspirasi dan memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga.
What Everyone Else Does When It Comes to Summer Holiday and What You Should Do Different
Top Summer Holiday Choices
Please find an all-inclusive collection of just a number of the events and activities that you're able to be part of over the summertime of 2018!! Greek summer means the same thing as the nightlife that lasts all evening! Summer Holiday is contained in the XEQUALS Bundle.
