Kampanye transaksi non tunai atau cashless society yang digaungkan pemerintah dan Bank Indonesia mulai membuahkan hasil. Sebagian masyarakat mulai terbiasa bertransaksi dengan uang elektronik, terlebih dengan maraknya pembayaran menggunakan barcode atau QR payment.
Menurut data Bank Indonesia (BI) setidaknya sudah ada 33 perusahaan penyelenggara uang elektronik yang telah mendapatkan izin. Data itu ter-update hingga 21 November 2018 kemarin.
Para penyelenggara uang eletronik itu berinovasi cukup masif. Sebagian besar dari mereka sudah mengembangkan QR payment. Sebelum aturan resmi terbit, BI sudah mengimplementasikan standarisasi penyelenggaraan QR code sebagai metode pembayaran.
Masing-masing dari penyedia layanan QR code mengaku sudah mempersiapkan segala hal untuk memperkuat sistem keamanannya. Meskipun sebagian besar dari masyarakat masih tak percaya menempatkan uangnya ke dalam 'dompet elektronik'.
PT Dompet Anak Bangsa (Go-Pay) mengaku memiliki tim khusus yang bekerja untuk memastikan keamanan sistem. Mereka juga bekerja untuk melakukan deteksi potensi adanya fraud hingga money laundering.
"Kami juga memberlakukan kebijakan internal yang sangat ketat untuk access control terhadap data pengguna," kata Managing Director Go-Pay Budi Gandasoebrata kepada detikFinance.
Dari sisi pengguna Go-Pay menerapkan OTP (one time password), PIN dan kebijakan batas maksimal transaksi atau saldo yang hanya berlaku pagi pengguna yang sudah terverifikasi.
Sama dengan Go-Pay, Ovo juga menjamin kehandalan sistemnya. Penyelenggara uang eletronik milik Lippo Grup itu menjamin, jika HP hilang maka saldo yang tersimpan akan terjaga dengan baik di dalam sistem.
Pengguna cukup menginstall kembali aplikasinya, dan kemudian melakukan log in sesuai dengan akun email dan nomor telepon yang terdaftar. Ovo juga menyarankan penggunanya untuk menyertakan KTP sebagai bukti identitas saat membuka akun.
"Ovo menerapkan sistem layered security atau keamanan berlapis dalam proses pengisian data di aplikasi OVO yang dapat melindungi perusahaan dan data pelanggan dari aksi cyber-attacks. Kami menjamin bahwa setiap data pelanggan dilindungi dan tidak dapat diretas dengan mudah," kata Direktur Ovo HArianto Gunawan.
Sementara GM Divisi E-banking BNI Anang Fauzie menyarankan, untuk pengguna uang eletronik jangan pernah biarkan orang yang tak dipercaya mengutak-atik perangkat selular. Jangan pernah memberitahukan password, pin dan OTP kepada siapapun termasuk petugas bank. Bisa saja ada yang mengaku-ngaku sebagai petugas bank.
"Kami selalu melakukan edukasi kepada nasabah selalu melalui SMS serta reminder di aplikasi," ujarnya.Memang semenjak transaksi QR payment mulai nge-trend belum pernah ada kasus pembobolan uang elektronik. Namun sering kali terjadi penipuan melalui sambungan telepon yang menguras saldo uang elektronik korbannya.
Menurut Direktur BCA Santoso, untuk mengantisipasi hal itu satu-satunya jalan memang edukasi. Sebab pihak penyelenggara memang tak bisa disalahkan jika kasusnya adalah penipuan.
"Itu kelalaian, itu sama saja taruh dompet sembarangan, terus dicopet sama orang lain. Kalau ada pembobolan kami akan melihat dulu secara detil, apakah ini karena kesalahan dari pihak kami tentu akan kami ganti, tapi kalau karena kelalaian konsumen ya bagaimana," ujarnya.
Jika dilihat secara garis besar, para penyelenggara uang elektronik sudah mempersiapkan sistem keamanan dengan kontrol data pengguna. Tak perlu khawatir jika HP hilang, uang di dalam dompet elektronik tak akan raib selama password atau pun pin dirahasiakan dengan baik.
PT Dompet Anak Bangsa (Go-Pay) mengaku memiliki tim khusus yang bekerja untuk memastikan keamanan sistem. Mereka juga bekerja untuk melakukan deteksi potensi adanya fraud hingga money laundering.
"Kami juga memberlakukan kebijakan internal yang sangat ketat untuk access control terhadap data pengguna," kata Managing Director Go-Pay Budi Gandasoebrata kepada detikFinance.
Dari sisi pengguna Go-Pay menerapkan OTP (one time password), PIN dan kebijakan batas maksimal transaksi atau saldo yang hanya berlaku pagi pengguna yang sudah terverifikasi.
Sama dengan Go-Pay, Ovo juga menjamin kehandalan sistemnya. Penyelenggara uang eletronik milik Lippo Grup itu menjamin, jika HP hilang maka saldo yang tersimpan akan terjaga dengan baik di dalam sistem.
Pengguna cukup menginstall kembali aplikasinya, dan kemudian melakukan log in sesuai dengan akun email dan nomor telepon yang terdaftar. Ovo juga menyarankan penggunanya untuk menyertakan KTP sebagai bukti identitas saat membuka akun.
"Ovo menerapkan sistem layered security atau keamanan berlapis dalam proses pengisian data di aplikasi OVO yang dapat melindungi perusahaan dan data pelanggan dari aksi cyber-attacks. Kami menjamin bahwa setiap data pelanggan dilindungi dan tidak dapat diretas dengan mudah," kata Direktur Ovo HArianto Gunawan.
Sementara GM Divisi E-banking BNI Anang Fauzie menyarankan, untuk pengguna uang eletronik jangan pernah biarkan orang yang tak dipercaya mengutak-atik perangkat selular. Jangan pernah memberitahukan password, pin dan OTP kepada siapapun termasuk petugas bank. Bisa saja ada yang mengaku-ngaku sebagai petugas bank.
"Kami selalu melakukan edukasi kepada nasabah selalu melalui SMS serta reminder di aplikasi," ujarnya.Memang semenjak transaksi QR payment mulai nge-trend belum pernah ada kasus pembobolan uang elektronik. Namun sering kali terjadi penipuan melalui sambungan telepon yang menguras saldo uang elektronik korbannya.
Menurut Direktur BCA Santoso, untuk mengantisipasi hal itu satu-satunya jalan memang edukasi. Sebab pihak penyelenggara memang tak bisa disalahkan jika kasusnya adalah penipuan.
"Itu kelalaian, itu sama saja taruh dompet sembarangan, terus dicopet sama orang lain. Kalau ada pembobolan kami akan melihat dulu secara detil, apakah ini karena kesalahan dari pihak kami tentu akan kami ganti, tapi kalau karena kelalaian konsumen ya bagaimana," ujarnya.
Jika dilihat secara garis besar, para penyelenggara uang elektronik sudah mempersiapkan sistem keamanan dengan kontrol data pengguna. Tak perlu khawatir jika HP hilang, uang di dalam dompet elektronik tak akan raib selama password atau pun pin dirahasiakan dengan baik.